“Saya memanggil atasan dengan nama yang salah.”
“Saya menumpahkan minuman ke pakaian saat pertemuan dengan klien.”
“Saat presentasi, ritsleting celana saya turun.”
“Saya menjawab telepon dan salah menyebut nama perusahaan.”
“Saya masuk ke ruang rapat yang salah.”
Namanya manusia, tak luput berbuat salah. Contoh-contoh kejadian di atas mungkin pernah dialami hampir semua karyawan.
“Kecelakaan-kecelakaan” tak terduga di lingkungan kerja seperti contoh di atas pastinya bikin suasana sedikit kacau.
Rasa malu bercampur canggung pasti menyergap. Butuh sedikit trik untuk mencairkan suasana canggung.
Kuncinya, bagaimana Anda mengerti bagaimana caranya membangun kembali suasana semula, menjaga citra, dan tetap mengendalikan situasi.
Cobalah agar tidak panik. Tarik napas, tetap santai, kalem, sambil berpikir cepat. Bagaimana selanjutnya?
Segera minta maaf
Trik ini berlaku jika Anda berada dalam situasi yang sangat formal. Tahan momen berkata “ups!” sambil celingak-celinguk. Kalau Anda masuk ke ruangan yang salah, segera bilang, “Oh, maaf, saya salah ruangan,” sambil segera meninggalkan tempat.
Jika kejadiannya ritsleting celana turun, segera benarkan dan ucapkan maaf dengan sopan. Jangan biarkan Anda terlalu lama menjadi pusat perhatian dan jadi bahan olok-olok karena memasang ekspresi bingung.
Alihkan perhatian dengan humor
Dalam situasi nonformal, sebuah kejadian “salah” biasanya dianggap lucu. Agar perhatiannya tak seratus persen kepada Anda, manfaatkan kejadian itu sebagai bahan humor. Abaikan rasa malu. Candaan biasanya jadi obat mujarab untuk mencairkan sausana.
Jangan panik
Panik setelah melakukan kesalahan itu wajar. Tapi pastikan kepanikan Anda tak menguasai pikiran untuk mengambil tindakan rasional. Terlalu panik saat melakukan tindakan memalukan justru akan membawa Anda pada rentetan kejadian “bodoh” lainnya.
Panik karena salah masuk ruangan bisa jadi membuat Anda bingung mencari pintu keluar. Alhasil bukannya buru-buru keluar ruangan, makin jadi perhatian karena salah ambil jalan keluar atau malah menabrak meja.
“Ngeles”
Semestinya dalam pikiran bawah sadar seseorang, selalu ada “the worst case scenario” atau skenario kejadian terburuk, atau bolehlah dibilang “ngeles”. Saat kejadian “salah” sudah terjadi, berarti saatnya mengeluarkan jurus “ngeles” untuk menyelamatkan diri. Pindahkan fokus orang pada hal-hal di sekitar Anda. Asal “ngeles”-nya masih masuk di akal, harga diri pasti bisa diselamatkan, kok!
source : tabloidbintang
No comments:
Post a Comment
Semoga semua yang di posting disini bermanfaat buat semua pembaca blogger..